Rakor Dalam Rangka Persiapan Evaluasi Kota Layak Anak Tahun 2020

Kebijakan KLA telah dilaksanakan hampir di seluruh Kab/Kota di Indonesia dan menjadi kewajiban setiap Kab/Kota untuk membangun komitmen para pihak (Pemerintah, Masyarakat, Dunia Usaha, Media) dalam meningkatkan kapasitas dan kesadaran para pemangku untuk mewujudkan Kota Layak Anak. Untuk melihat sejauh mana Kab/Kota mewujudkan KLA dilakukan evaluasi semua indikator KLA yang meliputi semua program pemerintah dalam upaya mewujudkan KLA

Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan Perlindungan Anak Kota Pekalongan ,  menggelar Rapat Koordinasi dan Advokasi terkait dengan Persiapan evaluasi KLA Kota Pekalongan tahun 2020 pada hari Rabu, tanggal 15 Januari 2020 yang bertempat di Ruang Kalijaga Kantor Setda Kota Pekalongan yang beralamat di Jl. Mataram,No.1 Pekalongan. Rapat tersebut dipimpin langsung oleh kepala DPMPPA Kota Pekalongan, Sri Wahyuni, S.H. Peserta yang hadir pada rakor tersebut diantarnya yaitu renval se-Kota Pekalongan, DPMPPA, dan BAPPEDA.

Sri Wahyuni mengungkapkan bahwa Kota Pekalongan sudah dua kali mendapatkan predikat KLA kategori Pratama dan Tahun 2019 mendapatkan kategori Madya. Adapun tingkatan KLA adalah Pratama, Madya, Nindya, Utama.

"Evaluasi KLA bukan hanya milik DPMPPA tetapi menjadi potret program yang dilaksanakan oleh semua OPD/ Instansi/ lembaga/ LSM/ Media/ Masyarakat di Kota Pekalongan dalam rangka mewujudkan Kota Pekalongan Layak Anak" tutur Sri Wahyuni

Menurut Sri Wahyuni, Integrasi program dalam upaya perwujudan Kota Layak Anak menjadi penting untuk mempercepat tujuan lebih efektif dan efisien, termasuk bagian dari inovasi. Perlu komitmen dan upaya yang serius dalam memenuhi, menghargai, dan melindungi anak-anak di Kota Pekalongan. Apabila ada indikator yang belum dilaksanakan harap menjadi perhatian kita semua untuk memprioritaskan dalam program kerja.

"Renval adalah bagian kunci penting dari OPD untuk mengawal semua program perencanaan, pelaksanakan, dan evaluasi. Pendokumentasian menjadi penting dalam upaya evaluasi semua program khususnya program lintas OPD seperti perwujudan Kota Layak Anak" pungkas Sri Wahyuni.