Pelatihan Konselor Penanganan Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Serta Tindak Pidana Perdagangan Orang

Seluruh unsur masyarakat turut dilibatkan oleh Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA) setempat dalam menekan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak (KTP-A) serta tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Setelah menyasar kelompok pemuka agama, media/pers, pelaku pendidikan, kali ini DPMPPA menyasar kelompok remaja untuk mengoptimalkan upaya tersebut sebagai konselor sebaya. 

Kepala DPMPPA Kota Pekalongan, Sabaryo Pramono mengatakan bahwa kelompok remaja/anak juga perlu diberikan pemahaman dan pengetahuan terkait penanganan kasus kekerasan dan TPPO agar mereka mengerti mekanisme apa yang harus dilakukan jika melihat atau mengalami kejadian tersebut. 

"Setiap event kita pilah-pilah sasarannya, hari ini kita libatkan forum anak, remaja dan fasilitator anak, materi kita sesuaikan dengan segmen mereka, jadi bagaimana penanganan kekerasan perempuan anak dan perdagangan orang dari pandangan keagamaan, dunia pendidikan dan sekarang kita tanamkan kepada anak-anak terkait permasalahan ini," tutur Sabaryo dalam kegiatan pelatihan konselor KTP-A /TPPO di gedung Diklat kota Pekalongan, Selasa (8/11/2022). 

Sementara itu, Walikota Pekalongan, Salahudin mengapresiasi sejumlah upaya yang telah dilakukan DPMPPA untuk mewujudkan zero kasus kekerasan perempuan dan anak maupun perdagangan manusia khususnya kota Pekalongan hingga saat ini.

"Alhamdulillah DPMPPA mengadakan kegiatan dengan berkolaborasi dengan LSM, yayasan serta institut dan kader di kelurahan bagaimana menjadikan kota Pekalongan ramah anak agar tidak ada lagi tindak kekerasan, harus kita support dan kita gaungkan seperti kegiatan pada hari ini," kata Salahudin

Menurut Salahudin, anak-anak yang tumbuh dengan kondisi kejiwaan tanpa trauma di masa kecil mampu menghentikan tindak kekerasan di generasi selanjutnya. Sehingga upaya yang dilakukan pemerintah daerah tidak akan berhasil jika tidak diimbangi dengan peran serta orang tua.

"Orang tua harus mengawasi dan mendidik anak-anaknya, tentunya dengan menyadari kelemahan dan kelebihan buah hatinya sendiri, introspeksi dalam mendidik dan mendoakan. Jangan langsung menyalahkan anaknya, harus intropeksi diri dengan lemah lembut, anak adalah gambaran orang tua, harus dijaga sebaik mungkin," pungkasnya.