9 Peserta Lolos Seleksi Presentasi Lomba Inovasi Tekhnologi Tepat Guna Tahun 2023 DPMPPA

Dalam lomba inovasi Tekhnologi Tepat Guna tahun 2023 yang diselenggarakan Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Perlindungan Anak atau DPMPPA Kota Pekalongan, ada 9 inovator yang lolos seleksi seleksi presentasi.

Diantara inovasi yang lolos presentasi, Scrool saw, Olahan enceng gondok untuk pelet ikan, Kin-a Mudikal atau sumber energi listrik alternatif, dan pemanfaatan trafo charger hp untuk menyalakan lampu AC. Kemudian batik pewarna alami, Teleskop bintang refraktor, Sistem data informasi data RT atau Sidar, alat pembakar sampah tanpa asap atau Invenerator dan Modifikasi alat sablon DTF.

Kepala DPMPPA, Sabaryo Pramono mengatakan, untuk peserta Tekhnologi Tepat Guna Tahun 2023 ini ada peningkatan. Karena tahun 2021 hanya ada 6 peserta, tahun 2022 ada 5 peserta, tetapi gugur semua di seleksi administrasi karena persyaratan tidak lengkap.

“Alhamdulillah kali ini peminatnya banyak. Karena ada 9 peserta telah ditetapkan lolos seleksi presentasi,” tuturnya.
Selanjutnya 9 proposal dari peserta Tekhnologi Tepat Guna Tahun 2023 telah ditetapkan masuk dalam tahap seleksi akan melaksanakan paparan teknologi yang diadakan hari Selasa, 21 Maret 2023.

“Presentasi dilaksanakan secara tatap muka di Kantor DPMPPA. Materi paparan peserta berupa paparan cara kerja inovasi yang ditemukan, disertai dengan menampilkan alat inovasi,” bebernya.

Lomba Tekhnologi Tepat Guna Tahun 2023 Tingkat Kota Pekalongan menggandeng sejumlah Dewan Juri dari Politeknik Semarang, Dinas Perikanan dan Kelautan, Dindagkop dan UKM, serta Bappeda.

Sabaryo Pramono mengungkapkan harapannya bahwa lomba TTG ini dapat memotivasi masyarakat di Kota Pekalongan untuk mengembangkan teknologi tepat guna yang bermanfaat bagi masyarakat. Ia juga berharap bahwa hasil dari lomba ini dapat diimplementasikan, sehingga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Para peserta lomba TTG juga mengungkapkan antusiasmenya dalam mengikuti lomba ini. Mereka menyatakan bahwa lomba ini merupakan kesempatan yang baik untuk mempromosikan teknologi tepat guna yang telah mereka kembangkan dan diimplementasikan di desa mereka.

Sabaryo Pramono menyebut, pada seleksi ini akan diambil 3 peserta dengan inovasi terbaik. Mereka yang terbaik ditetapkan sebagai juara 1, 2, 3, dan harapan 1. “Yang juara akan menerima hadiah uang pembinaan dan piala,” ungkapnya.

Selanjutnya pemenang juga akan dikirim pada tingkat provinsi. Diharapkan juga tiga peserta yang terbaik tersebut akan lolos hingga ke tingkat nasional. “Jadi semua sisi menjadi tanggung jawab bersama tidak semata orang tua, tetapi pemerintah, satuan pendidikan, lingkungan sekitar maupun lainnya supaya beberapa tahun kedepan kita punya bonus demografi. Kalau tidak kita siapkan dengan baik akan jadi sebuah bencana, bahkan bisa saja menimbulkan rasa apatis kepada mereka, padahal kegagalan masa depannya bisa jadi disebabkan ketidakmaksimalan proses pendewasaan,” pungkasnya.