FGD (FOCCUS GROUP DISCUSION) UNTUK MENGURANGI KESENJANGAN GENDER GUNA MENCAPAI KESETARAAN GENDER

Pemerintah Kota Pekalongan lewat Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan Perlindungan Anak Kota Pekalongan menggelar kegiatan FGD (Foccus Group Discusion) Upaya Peningkatan Indeks Pembangunan Gender (IPG) Dan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Melalui Strategi Pengarusutamaan Gender (PUG) pada hari selasa, tanggal 16 Maret 2021 yang yang bertempat di ruang Amarta kantor Sekda Kota Pekalongan. Acara tersebut dibuka langsung oleh Kepala Dinas DPMPPA Kota Pekalongan, Soesilo S.H.

Soesilo mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan yang komprehensif tentang konsep, prinsip dan analisis gender, sehingga dapat menggali issue gender serta manfaat pengarusutamaan gender (PUG) dalam pembangunan daerah, serta meningkatkan kapasitas kelembagaan dalam pelaksanaan PUG diantara pemangku kepentingan.

Soesilo mengattakan bahwa peran perempuan dalam pembangunan dapat dilihat dalam bidang ekonomi dan sosial, dimana perempuan juga dapat berperan aktif dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini membuktikan bahwa perempuan apabila diberi peluang dan kesempatan, maka akan mampu meningkatkan kualitas hidupnya secara mandiri. Perempuan dalam berbagai dimensi kehidupan juga mampu hadir sebagai motor penggerak dan motor perubahan dalam pembangunan bangsa dan negara Indonesia. Kini perempuan dengan hak dan kesempatan yang dimilikinya dapat merubah pola yang konvensional ke arah yang lebih modern.
“Perempuan pada jaman dahulu dianggap sebagai mahluk yang lemah, yang seolah hanya berurusan dengan kasur, sumur, dan dapur. Namun dengan perkembangan teknologi yang telah maju, dan meningkatnya kesadaran akan pendidikan dikalangan perempuan ini, nyatanya mampu membawa perubahan terhadap kaum perempuan. Demikian pula dengan potensi  jumlah penduduk perempuan yang besar di Kota Pekalongan, ini hendaknya dapat dimanfaatkan secara optimal untuk memperoleh kesempatan dan peluang yang sama di berbagai bidang pembangunan, menghilangkan bentuk-bentuk diskriminasi, sehingga tujuan pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dapat sepenuhnya tercapai” Pungkas Soesilo.

Soesilo berharap, pertemuan hari ini dapat mengubah cara pandang kita, khususnya terkait dengan strategi dalam rangka mengurangi kesenjangan gender dan mencapai keseteraan gender dengan cara menggunakan perspektif gender dalam pembangunan.