“ALAT PENGGILING SAMBAL” Teknologi Tepat Guna (TTG) Unggulan dari Kota Pekalongan turut Meramaikan pada Ajang Lomba TTG Tingkat Provinsi Jawa Tengah Th. 2025.

Sebagai kelanjutan Sesi I, hari ini Rabu, 7 Mei 2025 yang merupakan Sesi kedua, Kota Pekalongan kembali menghadirkan TTG Unggulan di ajang Lomba TTG Tk. Provinsi Jawa Tengah Th. 2025 yaitu “Alat Penggiling Sambal” dengan Inovator Khusnul Maarif dari Kelurahan Bandengan Kecamatan Pekalongan Utara.
“Kelebihan alat ini adalah dapat menghemat tenaga manusia, yang mana biasanya sambal diuleg secara manual, namun dengan alat ini bisa menghasilkan sambal yang banyak dalam waktu yang singkat, tanpa mengurangi rasa dan kualitas dari sambal uleg manual. Disebut unggulan karena alat ini sudah diujicoba dan dimanfaatkan oleh pedagang warung makan yang menawarkan menunya berupa sambal sebagai daya tarik, seperti warung lamongan dan sejenisnya. Sedikitnya sudah 15 unit alat ini terjual di masyarakat”. Demikian yang disampaikan Mas Bejo (sapaan akrab mas Khusnul Maarif) pada paparan di hadapan dewan juri dari Provinsi secara virtual.
Hadir mendampingi Kabid Kelembagaan Masyarakat dan Pemberdayaan Masyarakat (KMPM) Eni Purwanti, Lurah dan Kasi Pemberdayaan Kelurahan dan segenap pendamping yang turut berpartisipasi demi mensukseskan acara tersebut yang digelar secara virtual oleh Dispermades Dukcapil Prov. Jateng.
Akhirnya semoga Kota Pekalongan dapat menjadi yang terbaik di tingkat Provinsi Jawa Tengah dan kedepan semakin banyaknya bisnis kuliner maka alat ini akan semakin diminati sehingga akan lebih dapat membuka peluang kerja bagi masyarakat sehingga masyarakat menjadi lebih sejahtera dan mandiri.
“Kelebihan alat ini adalah dapat menghemat tenaga manusia, yang mana biasanya sambal diuleg secara manual, namun dengan alat ini bisa menghasilkan sambal yang banyak dalam waktu yang singkat, tanpa mengurangi rasa dan kualitas dari sambal uleg manual. Disebut unggulan karena alat ini sudah diujicoba dan dimanfaatkan oleh pedagang warung makan yang menawarkan menunya berupa sambal sebagai daya tarik, seperti warung lamongan dan sejenisnya. Sedikitnya sudah 15 unit alat ini terjual di masyarakat”. Demikian yang disampaikan Mas Bejo (sapaan akrab mas Khusnul Maarif) pada paparan di hadapan dewan juri dari Provinsi secara virtual.
Hadir mendampingi Kabid Kelembagaan Masyarakat dan Pemberdayaan Masyarakat (KMPM) Eni Purwanti, Lurah dan Kasi Pemberdayaan Kelurahan dan segenap pendamping yang turut berpartisipasi demi mensukseskan acara tersebut yang digelar secara virtual oleh Dispermades Dukcapil Prov. Jateng.
Akhirnya semoga Kota Pekalongan dapat menjadi yang terbaik di tingkat Provinsi Jawa Tengah dan kedepan semakin banyaknya bisnis kuliner maka alat ini akan semakin diminati sehingga akan lebih dapat membuka peluang kerja bagi masyarakat sehingga masyarakat menjadi lebih sejahtera dan mandiri.